VISI :
“GMIM yang Kudus, Am dan Rasuli”
GMIM yang
Kudus.
Gereja, secara khusus GMIM dipahami sebagai persekutuan
orang-orang kudus yang telah dibenarkan dan ditebus oleh
Yesus Kristus ( 1 Korintus 1:30). Hal ini menjadi pengakuan gereja
sepanjang masa sebagaimana termuat dalam pengakuan Iman Nicea
Konstantinopel yang mengungkapkan: “Aku percaya satu gereja yang Kudus
dan, Am dan Rasuli”. Apa artinya kata kudus itu? Kata kudus dalam
Alkitab berasal dari kata kata Qadosh
( Ibrani) yang berarti = disendirikan, dipisahkan, dikhususkan. Dalam
bahasa Yunani disebut hagios
yang berarti suatu pemisahan. Dengan demikian orang-orang yang kudus adalah
orang-orang yang dipisahkan , dikuduskan, dikhususkan di dalam Kristus dan yang
menikmati keselamatan daripada-Nya. Persekutuan orang-orang
kudus, berarti persekutuan orang-orang yang memiliki kekhususan, perbedaan
dengan orang lain, yakni orang-orang yang sungguh sungguh hidup sesuai dengan
kehendak Tuhan, namun yang tetap berada di tengah dunia dan terus memberitakan
tentang Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kepada banyak orang.
Gereja adalah kudus oleh sebab Allah memandang
kepada kita di dalam Kristus, artinya sebagai manusia yang dosanya telah
ditebus oleh kematian serta kebangkitan Kristus. Gereja itu kudus sebab
ia dikuduskan oleh Allah yang telah memberikan Yesus Kristus
menjadi Kepala Gereja. Kita mengaku bahwa Gereja itu kudus
dalam memandang dan percaya kepada Yesus Kristus, yang telah menguduskan
milik-Nya.
GMIM yang Am
Kata Am berarti umum, universal, berasal dari bahasa
Latin: catholicam . Hal ini mau mengatakan bahwa keberadaan gereja
tidaklah dibatasi oleh ruang, tempat dan waktu. Gereja itu adalah am,
karena pekerjaan Yesus Kristus yang merupakan Kepalanya dan bahwasannya
Kristus adalah juruselamat untuk dunia dan seluruh umat manusia. Gereja
dihadirkan Tuhan di tengah-dunia ini tanpa dibatasi dengan waktu, tempat, suku,
ras, strata sosial, dsb . Dengan demikian keanggotaan GMIM tidak
hanya dibatasi pada orang dari suku-suku tertentu , tetapi terbuka bagi
siapa saja. Dengan mengingat sifat gereja yang am itu, maka
GMIM-pun menyadari bahwa perlu diadakan hubungan kerjasama dengan
gereja-gereja seazas dan gereja-gereja lain baik yang ada di tingkat
lokal, regional, nasional dan Internasional, demi mewujudkan keesaan
gereja.
GMIM yang
Rasuli
Kata
rasuli berarti bersifat kerasulan. Kata Rasul dalam bahasa
Yunani disebut apostolos
(utusan). Kata apostolos, berasal dari kata kerja apostello, yang berarti :
mengutus dengan tujuan khusus. Dengan demikian dipahami bahwa Gereja
diutus ke dalam dunia untuk tugas khusus untuk memberitakan tentang keselamatan
di dalam Kristus. Gereja mengemban tugas-tugas kerasulan (
apostolat) yaitu untuk mewartakan Injil kepada segala mahluk ( Markus 16: 15),
sambil terus memperjuangkan keadilan, kedamaian dan
kesejahteraan bagi banyak orang.
MISI :
- Meningkatkan spiritualitas beriman warga gereja dalam kehidupan sehari-hari
- Meningkatkan keesaan dengan gereja-gereja di Indonesia dan di seluruh dunia
- Meningkatkan pelayanan misi dan diakonia yang holistik bagi keadilan, perdamaian dan kesejahteraan sosial yang menjamin keberlangsungan keutuhan ciptaan.
- Meningkatkan kapasitas kelembagaan GMIM
TUJUAN :
- Mencapai tingkat spiritualitas beriman warga gereja yang mampu mewujudkan pola hidup Yesus Kristus dalam semua bidang kehidupan.
- Mencapai kualitas komunikasi dan kerjasama gereja-gereja yang saling mengakui dan menerima untuk mewujudkan gereja yang esa di seluruh dunia.
- Memperluas jangkauan pemberitaan Injil kepada segala makhluk (dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup).
- Memperluas upaya-upaya diakonal untuk mencapai keadilan, perdamaian, kesejahteraan dan keutuhan ciptaan.
- Mencapai GMIM yang mandiri dalam teologi sumber daya dan dana. ( Sumberdaya : alam, manusia, manajerial dan dana).
0 komentar:
Posting Komentar